•John Jarolimek mengemukakan bahwa The social studies as a part ofelementary school curriculum drawsubject-matter content from the social science, history, sociology, politicalscience, social psychology, philosophy,antropology, and economic. The social studies have been defined as “ those portion of the social science…selected for instructional purposes”. Demikianbeberapa pengertian yang dikembangkan di Amerika Serikat oleh beberapa tokohpendidikan terkenal. Pengembangan IPS di Indonesia banyak mengambil ide-idedasar dari pendapat-pendapat yang dikembangkan di Amerika Serikat tersebut.Tujuan, materi, dan penanganannya dikembangkan sendiri sesuai dengan tujuannasional dan aspirasi masyarakat Indonesia. Hal ini didasarkan pada realitas,gejala, dan problem sosial yang menjadi kajian IPS yang tidak sama dengannegara-negara lain. Setiap negara memiliki perkembangan dan model pengembangansocial studies yang berbeda.
Berikutpengertian IPS yang dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan dan IPS diIndonesia.
•Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudandari suatu pendekatan interdisipliner dariilmu sosial. Ia merupakan integrasidari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmupolitik dan ekologi manusia, yangdiformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudahdipelajari.
•Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yangdisederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, danSLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkantingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yangbiasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaranyang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan, b) mempertautkan dan memadukanbahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dankehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaranyang mudah dicerna.
• S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, danpsikologi sosial.
Berikutpengertian IPS yang dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan dan IPS diIndonesia.
•Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudandari suatu pendekatan interdisipliner dariilmu sosial. Ia merupakan integrasidari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmupolitik dan ekologi manusia, yangdiformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudahdipelajari.
•Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yangdisederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, danSLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkantingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yangbiasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaranyang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan, b) mempertautkan dan memadukanbahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dankehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaranyang mudah dicerna.
• S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, danpsikologi sosial.
No comments:
Post a Comment